KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

Perkuat Ketahanan Pangan, Kerja Sama Optimasi Lahan Rawa Ditandatangani

Diposting     Jumat, 09 Mei 2025 03:05 pm    Oleh    ditjenbun



Mandailing Natal – Wujudkan upaya strategis tingkatkan ketahanan pangan nasional, Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Mandailing Natal dengan Kodim 0212/Tapanuli Selatan jalin kerja sama terkait perbaikan infrastruktur optimasi lahan rawa (Oplah). Penandatanganan kesepakatan ini berlangsung pada Kamis (8/5), bertempat di Kantor Kodim 0212/TS.

Kesepakatan ditandatangani langsung oleh Muhammad Rully Anriady selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas Pertanian Kabupaten Mandailing Natal, bersama Komandan Kodim 0212/Tapanuli Selatan, Letkol. Arm Delli Yudha Adi Nurcahyo. Penandatanganan ini turut disaksikan oleh Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian, Heru Tri Widarto dan Wakil Bupati Mandailing Natal, Atika Azmi Utammi Nasution.

Plt. Direktur Jenderal Perkebunan, Heru Tri Widarto mengatakan penandatanganan kesepakatan ini sebagai langkah mewujudkan cita-cita Swasembada Pangan dalam kurun waktu sesingkat-singkatnya sesuai arahan Bapak Presiden Prabowo dan Bapak Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman untuk meningkatkan produktivitas pertanian, memperkuat ketahanan pangan daerah, serta mendukung pemanfaatan lahan rawa secara berkelanjutan..

“Program optimalisasi lahan rawa yang telah berjalan sepanjang tahun 2024, tercatat realisasi seluas 2.320 ha melampaui target semula yang ditetapkan seluas 2.300 ha, dan program ini tersebar di dua kecamatan utama, yakni Kecamatan Siabu dan Panyabungan Utara,” ungkap Heru

Lebih lanjut, Heru menyampaikan dalam mendukung pelaksanaan Oplah, telah dibentuk 15 Brigade Pangan (BP) yang dilengkapi dengan peralatan pertanian modern, antara lain 44 unit HTR-2, 44 unit pompa air, 11 unit Rice Transplanter Portable (RTP), 5 unit Combine Harvester (CH), serta 11 unit TR-4. Sementara itu, 11 unit rotavator saat ini sedang dalam proses pengiriman ke lokasi.

Pada kesempatan tersebut, Wakil Bupati Mandailing Natal, Atika Azmi Utammi Nasution menyambut baik upaya strategis ini dengan mendukung dan melaksakan program perbaikan infrastruktur optimasi lahan rawa sebaik-baiknya. Atika mengungkapkan untuk tahun anggaran 2025, Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal menargetkan optimalisasi lahan seluas 2.500 hektare yang akan mencakup tiga kecamatan: Siabu, Muara Batang Gadis, dan Natal.

“Saat ini, proses kontrak telah dimulai untuk lahan seluas 1.225 hektare yang tersebar di Kecamatan Muara Batang Gadis dan Kecamatan Natal,” tambah Atika.

Melalui kerja sama ini, Distan Mandailing Natal dan Kodim 0212/TS menegaskan komitmen bersamanya dalam mempercepat transformasi sektor pertanian, meningkatkan kesejahteraan petani, dan menjaga keberlanjutan sumber daya alam melalui pemanfaatan lahan rawa secara optimal.

“Kerja sama lintas sektor ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dan TNI dalam mendukung kedaulatan pangan, serta meningkatkan kesejahteraan petani melalui pemanfaatan lahan rawa secara produktif dan berkelanjutan,” tutup Heru.


Bagikan Artikel Ini  

Tingkatkan Produksi, Kementan Perbaiki Sistem Irigasi di Tapanuli Selatan

Diposting        Oleh    ditjenbun



Tapanuli Selatan – Demi mewujudkan swasembada pangan nasional, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan lakukan Optimalisasi Lahan (OPLAH) di Desa Batu Horpak, Kecamatan Tano Tombangan Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara (8/5).

Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Perkebunan, Heru Tri Widarto menyebutkan langkah ini merupakan salah satu bentuk nyata komitmen pemerintah dalam mendukung peningkatan produksi beras nasional, sesuai arahan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman dan asta cita Presiden Prabowo.

“Melalui program OPLAH, pemerintah mengoptimalkan pemanfaatan lahan pertanian, khususnya lahan yang selama ini belum termanfaatkan secara maksimal akibat keterbatasan infrastruktur irigasi,” ungkap Heru.

Dikatakan Heru, dilakukan juga perbaikan saluran irigasi sepanjang 6.200 meter yang menghubungkan Desa Aek Kahombu dan Batu Horpak dengan saluran air Repelita. Perbaikan ini mencakup area seluas 552 hektare yang berpotensi meningkatkan produktivitas pertanian secara signifikan.

Plt. Direktur Jenderal Perkebunan turun langsung meninjau lokasi bersama perwakilan Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian, Dinas Pertanian Kabupaten Tapanuli Selatan, serta unsur TNI dari Kodim 0212/Tapanuli Selatan. Keterlibatan lintas sektor ini menunjukkan sinergi kuat antara pemerintah pusat, daerah, dan aparat TNI dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Batu Horpak, Kecamatan Tano Tombangan Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Sutan Embe sangat bersyukur dengan adanya program OPLAH yang diberikan dan berharap dapat dilakukan tanam kembali pada bulan Juli mendatang. Sutan menyampaikan hasil panennya bisa menghasilkan sekitar 6-7 ton per ha. Beberapa tantangan yang harus dihadapi Sutan yaitu adanya hama tikus dan kondisi banjir yang sering terjadi. 

Lebih lanjut Heru menuturkan perbaikan sistem irigasi tidak hanya akan meningkatkan efisiensi pengairan, tetapi juga mencegah terjadinya banjir di musim hujan. Dengan saluran irigasi yang lancar, petani dapat memanfaatkan lahan secara optimal dan meningkatkan Indeks Pertanaman (IP), yang pada akhirnya berkontribusi terhadap peningkatan hasil produksi dan kesejahteraan petani.

“Melalui kegiatan ini, kami berharap produktivitas pertanian di Tapanuli Selatan dapat meningkat, sekaligus memperkuat fondasi ketahanan pangan nasional yang berkelanjutan,” harap Heru.


Bagikan Artikel Ini  

Kementerian Pertanian Dukung Petani Asahan Capai IP 3: Penanaman Padi untuk Mewujudkan Swasembada Pangan

Diposting     Selasa, 06 Mei 2025 04:05 pm    Oleh    ditjenbun



Asahan, Sumatera Utara – Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan melaksanakan kegiatan penanaman padi di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. Langkah ini merupakan tindak lanjut atas arahan Menteri Pertanian serta selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan swasembada pangan secepatnya.

Sebelumnya Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa upaya percepatan tanam dan peningkatan indeks pertanaman (IP) merupakan bagian dari strategi nasional untuk menjamin ketersediaan pangan di tengah tantangan global.

“Kita tidak bisa terus bergantung pada impor. Saatnya kita berdiri di kaki sendiri, dan swasembada adalah jawabannya. Daerah yang punya potensi besar, pemerintah siap mendukung penuh melalui penyediaan pupuk, benih unggul, serta kebijakan harga yang berpihak pada petani,” ujar Menteri Amran.

Dalam kegiatan tersebut, Wakil Bupati Asahan, Rianto, menyampaikan apresiasinya atas dukungan pemerintah pusat. Ia juga menyoroti permasalahan irigasi yang masih menjadi tantangan di daerahnya.

“Kami berterima kasih dan berharap pemerintah pusat terus memberikan dukungan. Permasalahan yang ada yaitu irigasi, mudah-mudahan dapat segera teratasi. Kita upayakan agar bisa mencapai indeks pertanaman (IP) 3. Saya minta kepala desa agar mengkoordinasikan lahan dan mengantisipasi serangan hama bersama-sama,” ujar Rianto (06/05/2025).

Sementara itu, Plt. Dirjen Perkebunan, Heru Tri Widarto, menegaskan komitmen pemerintah dalam mendukung petani agar bisa meningkatkan produktivitas. “Semoga bisa ada penambahan IP menjadi 3. Saya minta penyuluh pertanian (PPL) mendampingi petani dengan maksimal. Pak Kadis juga saya minta untuk memetakan lahan secara akurat—mana yang cocok untuk sawah dan mana untuk komoditas lain,” kata Heru.

Ia juga menambahkan bahwa perhatian pemerintah ditunjukkan dengan kebijakan pembelian gabah seharga Rp6.500 per kilogram serta upaya memastikan ketersediaan pupuk.
“Dengan perhatian pemerintah, kami harap petani semakin bersemangat. Asahan bisa kembali swasembada beras dan komoditas lainnya tetap terjaga,” imbuhnya.

Ketua Kelompok Tani Sempurna, Aan Maringan, turut memberikan testimoni atas peningkatan hasil panen yang dialami kelompoknya berkat pendampingan pemerintah.

“Dulu kami hanya menghasilkan 150-200 kg per rantai, sekarang bisa 250-300 kg per rantai atau sekitar 8 ton per hektar. Kami bersyukur dan berterima kasih kepada Pemerintah atas dukungannya,” ujarnya.

Aan juga menyampaikan harapannya agar pemerintah membantu percepatan pengolahan tanah dan penambahan debit air di Sungai Silo untuk mendukung realisasi IP 3. “Kami mohon bantuan alat pengolahan tanah dan penambahan debit air karena kami sering kekurangan air untuk melaksanakan IP ketiga,” tutupnya.

Dengan berbagai dukungan dan sinergi dari berbagai pihak, Kabupaten Asahan diharapkan dapat menjadi salah satu lumbung pangan yang berperan penting dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.


Bagikan Artikel Ini  

Kick Off Konstruksi Oplah di Kabupaten Asahan, Kementan Percepat Swasembada Pangan

Diposting        Oleh    ditjenbun



Asahan, Sumatera Utara – Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan melakukan kick off kegiatan konstruksi optimalisasi lahan (Oplah) di Desa Pertahanan, Kecamatan Sei Kepayang, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, sebagai bagian dari upaya percepatan swasembada pangan nasional.

Kegiatan ini menjadi langkah strategis pemerintah dalam mengoptimalkan potensi lahan untuk meningkatkan produktivitas pertanian serta mendukung ketahanan pangan nasional.

Plt. Direktur Jenderal Perkebunan, Heru Tri Widarto, menyatakan bahwa program Oplah merupakan bentuk nyata sinergi pemerintah pusat dan daerah dalam mendukung pemanfaatan lahan-lahan suboptimal secara maksimal.

“Kick off ini adalah awal dari langkah konkret kita dalam mendukung ketersediaan pangan nasional. Dengan kolaborasi antara petani, penyuluh, dan pemerintah daerah, kami optimis target percepatan swasembada pangan dapat tercapai,” ujar Heru (06/05/2025).

Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Sei Kepayang, Dian Parta Wijaya, menyampaikan bahwa kegiatan Oplah tersebut mencakup luas lahan sekitar 45 hektare dan direncanakan akan memasuki tahap tanam pada minggu ketiga bulan Mei 2025.

“Sejauh ini, pelaksanaan kegiatan belum mengalami kendala yang berarti. Kami berharap dukungan lebih lanjut, khususnya bantuan alat dan mesin pertanian (Alsintan), agar kegiatan ini dapat berjalan lebih efisien dan hasilnya maksimal,” ujar Dian.

Dalam kesempatan berbeda, Menteri Pertanian Republik Indonesia menyampaikan pentingnya percepatan transformasi sektor pertanian sebagai fondasi ketahanan nasional.

“Pertanian adalah kekuatan utama bangsa dalam menjawab tantangan krisis pangan global. Melalui program seperti Oplah, kita tidak hanya meningkatkan produksi, tetapi juga membuka akses petani terhadap teknologi dan sarana produksi yang lebih baik,” ujar Menteri Pertanian.

Kementerian Pertanian terus mendorong percepatan program strategis nasional seperti Oplah sebagai solusi peningkatan produktivitas pertanian di daerah, terutama dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan kebutuhan pangan yang terus meningkat.


Bagikan Artikel Ini  

Kementan Gandeng Brigade Pangan di Sumut : Gebrakan Petani Muda Perkuat Kemandirian Pangan

Diposting     Sabtu, 03 Mei 2025 03:05 pm    Oleh    ditjenbun



Deli Serdang – Upaya memperkuat ketahanan pangan nasional terus digencarkan Kementerian Pertanian (Kementan) melalui penguatan Brigade Pangan (BP) di berbagai wilayah. Salah satunya di Desa Pematang Lalang, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sabtu (3/5/25), Kelompok BP Makmur Tani tampil sebagai penggerak utama pertanian produktif dengan mengelola lahan seluas 219 hektare.

Kelompok yang dipimpin Immanuel Simanjuntak, beranggotakan 15 petani muda yang berkomitmen mempercepat transformasi pertanian di tingkat tapak. Dengan semangat kerja sama dan gotong royong, mereka menanam harapan baru bagi kemandirian pangan nasional.

Langkah ini selaras dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang menegaskan peran generasi muda sangat krusial dalam mendorong modernisasi pertanian. “Brigade Pangan adalah garda terdepan kita dalam mewujudkan swasembada pangan. Dengan melibatkan generasi muda, kita tidak hanya menyiapkan petani masa depan, tetapi juga sekaligus mempercepat proses modernisasi pertanian,” ujar Mentan Amran.

Sebagai bentuk dukungan nyata, Plt. Direktur Jenderal Perkebunan, Heru Tri Widarto, hadir langsung di lokasi tanam bersama dengan para anggota BP Makmur Tani. Kegiatan ini menjadi simbol semangat kebersamaan dalam mewujudkan pertanian berkelanjutan.

Usai tanam bersama, Heru juga melakukan diskusi terbuka dengan anggota BP. Dalam suasana penuh semangat, ia memberikan motivasi serta mendengarkan aspirasi dan tantangan yang dihadapi para petani muda di lapangan.

“Kita hadir untuk mendengar dan mendukung. Petani muda adalah kekuatan besar yang harus terus dibina dan diberdayakan. Dengan semangat bersama, saya yakin pertanian Indonesia akan semakin tangguh,” ungkapnya.

Program ini turut melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan dinas pertanian setempat, kolaborasi yang harmonis menjadi kunci utama dalam membangun ekosistem pertanian yang kuat dan berdaya saing.

“Melalui pengelolaan lahan yang tepat dan semangat milenial untuk berinovasi, BP Makmur Tani diharapkan dapat menjadi model pengembangan pertanian modern yang dapat direplikasi di daerah lain, dan memotivasi generasi muda lainnya agar ikut berkontribusi secara aktif memperkuat pangan maupun pertanian Indonesia,” harap Heru.


Bagikan Artikel Ini  

Perkuat Swasembada Pangan Nasional : Kebutuhan Benih Sangat Besar, Purwakarta Berpotensi Jadi Sumber Benih

Diposting     Jumat, 02 Mei 2025 04:05 pm    Oleh    ditjenbun



Purwakarta – Usai melaksanakan kegiatan di Indramayu, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan langsung melanjutkan percepatan tanam padi gogo di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Langkah ini merupakan bagian dari upaya strategis mendukung swasembada pangan nasional melalui optimalisasi lahan kering.

Bantuan benih pada kegiatan ini berasal dari program Corporate Social Responsibility (CSR) yang melibatkan 14 perusahaan. Program ini menunjukkan kolaborasi nyata antara sektor swasta dan pemerintah dalam mendorong produktivitas dan kemandirian petani.

Plt. Dirjen Perkebunan, Heru Tri Widarto, mengatakan, tanam padi gogo menjadi salah satu solusi cerdas dalam menghadapi perubahan iklim. “Lahan kering yang selama ini kurang dimanfaatkan bisa kita dorong produktivitasnya melalui padi gogo. Ini adalah bentuk adaptasi dan inovasi di sektor pertanian,” ujarnya.

Kegiatan tanam ini berlangsung di lahan perhutani Kelompok Tani Jati Mulia 2, Desa Cikadu, Kecamatan Cibatu, Purwakarta.

Direktur Perbenihan Perkebunan, Ebi, menjelaskan, Purwakarta memiliki potensi lahan seluas 400 hektare untuk pengembangan padi gogo. “Benih yang digunakan adalah varietas unggul Inpago 13 Fortis. Ke depan, wilayah ini juga bisa didorong menjadi salah satu sumber benih nasional karena kebutuhan benih dalam negeri sangat besar,” ujarnya.

Ebi menambahkan, penyerapan hasil panen petani akan didukung dengan skema harga yang menguntungkan. “Jika harga gabah turun, Bulog akan turun tangan. Selain itu, bantuan sumur pantek direncanakan akan dibahas dalam rapat dengan Kadis Pertanian Indramayu minggu depan,” jelasnya.

Menurut Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta, Sri Jaya Midan, tanam kali ini mencakup 40 hektare lahan.

“Ini tanam kedua setelah panen sebelumnya satu bulan lalu. Jika Karena cuaca mendukung, masih ada hujan, kita lanjutkan kembali. Tapi kami berharap ada bantuan sumur pantek karena cadangan air ada di bawah tanah. Sistem irigasi dan alat pertanian seperti pompa dan traktor sudah kami siapkan. Tahun 2024 kami menerima 356 unit pompa,” ujar Sri Jaya.

Salah satu petani penggarap, Ratnawati, menyampaikan harapannya agar program ini terus berjalan. “Ini penanaman padi gogo yang kedua. Yang pertama berhasil. Sekarang Sebentar lagi musim kemarau, jadi saya butuh air dan alat berat seperti traktor. Terima kasih atas benih, pupuk, dan obat-obatan yang sudah diberikan. Semoga bisa berhasil lagi,” ucapnya.

Pada kesempatan terpisah, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan pentingnya percepatan tanam di berbagai daerah untuk mengamankan stok pangan nasional. “Kita tidak boleh terlambat. Setiap jengkal lahan harus dimanfaatkan. Program padi gogo ini menjadi bagian penting dari strategi kita menghadapi ancaman krisis pangan global,” tegasnya.

Langkah percepatan tanam padi gogo ini menunjukkan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, sektor swasta, dan petani untuk memperkuat ketahanan pangan nasional dari level desa.


Bagikan Artikel Ini  

Indramayu Semakin Kuat Jadi Penopang Utama Ketahanan Pangan Nasional Lewat Padi Gogo

Diposting     Rabu, 30 April 2025 06:04 pm    Oleh    ditjenbun



Indramayu – Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan terus mengupayakan percepatan swasembada pangan nasional, salah satunya dengan mendorong penanaman padi gogo di beberapa wilayah, termasuk di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Bupati Indramayu, Lucky Hakim, menyambut baik program ini dan menyampaikan rasa terima kasih kepada pemerintah pusat atas dukungan yang diberikan, termasuk rencana bantuan irigasi dalam waktu dekat. Menurutnya, padi gogo dapat menjadi solusi atas keterbatasan air yang selama ini menghambat intensitas tanam petani.

“Selama ini petani hanya bisa menanam dua kali setahun. Dengan padi gogo, lahan kering bisa dioptimalkan. Mudah-mudahan ini dapat meningkatkan produksi beras dan kesejahteraan petani,” ujar Lucky.

Ia juga menegaskan, produksi padi di Indramayu sudah lebih dari cukup, dan berharap wilayahnya terus didorong menjadi lumbung padi nasional.

Pada kesempatan yang sama Plt. Dirjen Perkebunan, Heru Tri Widarto, menyebutkan implementasi program padi gogo di Indramayu sangat potensial. Tahun ini, seluas 7.500 hektare ditargetkan untuk ditanami padi gogo, terdiri dari 4.398 ha dari bantuan APBN, 200 ha dari CSR, dan 2.917 ha dari usulan daerah.

“Ini bagian dari upaya kami untuk mempercepat swasembada pangan. Kami juga terus memberikan edukasi kepada petani agar tertarik menanam padi gogo. Pemerintah sudah menjamin harga gabah Rp6.500 per kg sebagai bentuk perhatian terhadap petani,” jelas Heru.

Ia juga mengapresiasi peran Perhutani yang telah membuka kerja sama pemanfaatan lahan untuk penanaman padi gogo. “Semua lahan akan kami upayakan untuk dioptimalkan. Terima kasih kepada Bupati Indramayu dan jajaran atas dukungannya terhadap sektor pertanian,” tambahnya.

Selaras dengan Heru, Sohirin, GM Indofood Grup selaku salah satu pihak yang mendukung lewat program CSR, berharap bantuan yang diberikan perusahaannya bisa memberikan manfaat nyata bagi petani.

“Harapan kami, program yang kami lakukan terutama dalam bidang CSR ini bisa bermanfaat untuk petani, khususnya di Indramayu yang dikenal sebagai salah satu lumbung padi nasional. Dengan benih yang kami berikan, semoga hasil panen petani bisa meningkat,” ungkap Sohirin.

Petani lokal, Yuan, dari Kelompok Tani Desa Mekarwaru, turut menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Pertanian Ditjen Perkebunan atas bantuan yang telah diberikan. Ia berharap dukungan berupa sarana penunjang lainnya juga dapat terus mengalir untuk meningkatkan produktivitas pertanian.

Dengan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, sektor swasta, dan petani, Indramayu diharapkan semakin kuat sebagai salah satu penopang utama ketahanan pangan nasional.


Bagikan Artikel Ini  

Tingkatkan Kualitas Layanan, BBPPTP Surabaya Lakukan Reakreditasi ISO/IEC 17025:2017

Diposting        Oleh    ditjenbun



Jombang – Komitmen menjaga mutu layanan laboratorium, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan khususnya Balai Besar Perbenihan dan Pelindungan Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya kembali menjalani proses reakreditasi ISO/IEC 17025:2017, Senin (28/4). Reakreditasi ini menjadi bagian upaya berkelanjutan untuk memastikan laboratorium BBPPTP tetap memenuhi standar internasional dalam pengujian dan kalibrasi. Di samping itu juga menghasilkan data yang akurat, andal, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Kepala Bagian Umum BBPPTP Surabaya, Rizky Ahadi mengaku reakreditasi ini penting untuk menjaga kredibilitas balai serta meningkatkan kepercayaan publik terhadap hasil layanan laboratorium.

“Diharapkan dengan adanya reakreditasi ISO/IEC 17025:2017 kali ini, kualitas standar pelayanan di laboratorium pengujian BBPPTP Surabaya dapat sesuai dengan standar penjaminan mutu. Hal ini penting sekali untuk kredibilitas Balai dan kepercayaan publik terhadap layanan yang kami selenggarakan,” ujarnya saat berikan arahan.

Senada dengan itu, Plt. Direktur Jenderal Perkebunan, Heru Tri Widarto, menambahkan bahwa laboratorium berperan penting dalam menunjang pengembangan benih unggul dan pelindungan tanaman perkebunan.

“Dengan laboratorium yang telah terakreditasi dan terus dijaga mutunya, kita bisa memberikan jaminan kepada masyarakat bahwa produk perkebunan yang dihasilkan berasal dari proses yang aman, terukur, dan berkualitas tinggi,” ujarnya.

Secara terpisah, Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, menyambut baik proses reakreditasi ini dan menegaskan pentingnya laboratorium yang berstandar internasional dalam mendukung sektor perkebunan.

“Kualitas laboratorium adalah fondasi dari pengambilan keputusan yang tepat di sektor pertanian. Reakreditasi ini merupakan langkah strategis untuk memastikan bahwa setiap data yang dihasilkan dapat dipercaya dan diakui secara global. Ini adalah wujud nyata komitmen Kementerian Pertanian dalam memperkuat sistem jaminan mutu,” tegasnya.

Melalui reakreditasi ini, BBPPTP Surabaya menegaskan komitmennya sebagai institusi yang profesional dan berintegritas dalam mendukung pembangunan pertanian, khususnya sub-sektor perkebunan, yang berdaya saing tinggi di pasar global.

Sebagai informasi, proses asesmen reakreditasi tersebut dilaksanakan selama dua hari, pada 24–25 April 2025 lalu. Tim asesor melakukan serangkaian kegiatan yang meliputi wawancara langsung, observasi kegiatan laboratorium, verifikasi dokumen, serta peninjauan rekaman asesmen untuk menilai konsistensi penerapan standar mutu ISO/IEC 17025:2017.


Bagikan Artikel Ini  

Lewat CSR Sinergi Harmonis Kementan dan PT Wilmar, Tanam Padi Gogo Wujudkan Swasembada Pangan

Diposting        Oleh    ditjenbun



Tangerang – Langkah konkrit gencarkan program swasembada pangan nasional terus digalakkan. Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan berkolaborasi dengan PT Wilmar gelar tanam padi gogo di Desa Munjul, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (29/04). Program ini dilaksanakan di lahan tidur seluas 45 hektare, dengan tahap awal penanaman di area seluas 10 hektare. Di waktu bersamaan juga dilaksanakan penanaman untuk luas 30 ha di Kabupaten Lebak dengan bantuan benih dari PT Wilmar.

Sambut positif kegiatan ini, Marsa selaku Ketua Kelompok Tani Pandawa Farm Desa Munjul berharap ada dukungan lebih lanjut dari pemerintah pusat dan daerah. “Hari ini ditanam padi gogo seluas 10 hektare di lahan tidur. Harapannya, Kementan maupun pihak provinsi bisa memberikan fasilitas-fasilitas agar bisa mempercepat swasembada pangan dan petani lebih sejahtera,” ujarnya.

Menurut Roy Hidayat, Factory Manager PT Wilmar – PT Padi Indonesia Maju Serang, bantuan benih diberikan kepada petani melalui program tanggung jawab sosial perusahaan. “Kami memberikan benih bantuan kepada petani menggunakan dana CSR. Harapannya semoga benih ini dapat ditanam dan tumbuh dengan baik, agar cita-cita dan harapan Bapak Presiden untuk mewujudkan swasembada pangan dapat segera tercapai, secepatnya,” ungkap Roy.

Sementara itu, Plt. Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Heru Tri Widarto, menegaskan kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta sangat penting dalam mengoptimalkan lahan yang belum produktif. “Kami mendorong agar lahan-lahan tidur bisa dimanfaatkan secara maksimal. Ini bukan hanya untuk meningkatkan produksi, tetapi juga meningkatkan pendapatan petani dan terwujudnya kemandirian pangan nasional,” ujar Heru.

Pada kesempatan terpisah, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menekankan, pentingnya percepatan produksi pangan melalui optimalisasi seluruh potensi lahan yang ada di Indonesia. “Kami serius mewujudkan swasembada pangan. Semua potensi, termasuk lahan tidur, harus dimanfaatkan. Ini adalah bagian dari strategi besar pemerintah dalam menghadapi ancaman krisis pangan global,” ujarnya.

Mentan Amran berharap, program penanaman padi gogo ini bisa menjadi salah satu solusi strategis dalam memperkuat ketahanan pangan nasional kedepan sekaligusmeningkatkan kesejahteraan petani, khususnya di wilayah Banten.


Bagikan Artikel Ini  

Beri Pembekalan PPPK Kementan, Mentan Amran Tekankan Nilai Kejujuran dan Disiplin

Diposting        Oleh    ditjenbun



Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menekankan pentingnya nilai kejujuran, disiplin, kerja keras, dan mimpi besar dalam membangun karier di sektor pertanian. Pesan ini disampaikan saat memberikan arahan dalam acara pembekalan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Kementerian Pertanian Formasi Tahun 2024, yang digelar di Gedung F, Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Selasa (29/4).

“Semua PPPK harus menunjukkan kinerja terbaik setelah perubahan status dari tenaga honorer. Kalau ingin berubah, harus punya mimpi besar, bekerja keras, disiplin, dan jujur,” ujar Mentan dalam arahannya.

Dalam kesempatan tersebut, Mentan Amran mengisahkan perjalanan kariernya yang dimulai sebagai tenaga harian lepas selama 15 tahun sebelum akhirnya dipercaya memimpin Kementerian Pertanian. Ia pun mendorong seluruh PPPK untuk bekerja sepenuh hati di unit kerja masing-masing.

“Semua harus berani bermimpi jadi dirjen bahkan menteri. Itu mungkin. Tapi bertindaklah sesuai dengan mimpimu,” ujarnya.

Mentan juga menegaskan pentingnya etos kerja tinggi bagi PPPK yang kini menjadi bagian dari sistem pemerintahan. Menurutnya, disiplin dan dedikasi harus menjadi prinsip utama demi kemajuan sektor pertanian nasional.

“Kejujuran adalah modal utama. Jika kamu sudah tidak jujur pada dirimu sendiri—apalagi pada alam, atasan, dan lingkungan,kamu tidak akan pernah berhasil,” tegasnya.

Ia juga menyampaikan bahwa sektor pertanian Indonesia saat ini tengah menjadi sorotan dunia. Hal ini, menurutnya, merupakan hasil dari kerja keras dan dedikasi semua pihak. Bahkan, Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) mencatat lonjakan produksi pertanian Indonesia sebagai pencapaian yang patut diperhatikan secara global.

“Selamat atas pengangkatan Saudara sebagai PPPK. Selamat bergabung di Kementerian Pertanian. Jangan lagi membawa pola kerja saat masih menjadi tenaga honorer. Kini saatnya naik kelas, karena kesejahteraan kalian pun meningkat,” ucap Mentan.

“Saya menunggu prestasi, komitmen, integritas, kinerja, ide-ide brilian, dan inovasi-inovasi baru dari Saudara semua. Mari kita wujudkan pertanian cemerlang, Indonesia gemilang, dan swasembada pangan pada tahun 2025,” tambahnya.

Kepala Biro Organisasi dan Sumber Daya Manusia Aparatur Kementan, Nurwahida, dalam laporannya menyampaikan bahwa sebanyak 1.481 peserta Tahap I dinyatakan lulus seleksi kompetensi dan berhak diusulkan untuk mendapatkan Nomor Induk PPPK dari Badan Kepegawaian Negara (BKN).

“Seluruh pegawai diterima melalui seleksi yang transparan dan objektif, sehingga menghasilkan ASN yang kompeten dan berintegritas. Kita semua tahu bahwa kinerja pegawai tidak hanya berdampak pada instansi, tetapi juga pada kepuasan masyarakat yang dilayani. Melalui pembekalan ini, PPPK baru siap untuk bekerja dan berkontribusi,” tutup Nurwahida.


Bagikan Artikel Ini