KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

Dorong Swasembada Gula Nasional, Dua Varietas Unggul Tebu Resmi Dilepas

Diposting     Rabu, 18 Juni 2025 07:06 am    Oleh    ditjenbun



Jakarta – Tak hanya swasembada pangan, swasembada gula konsumsi di tahun 2025 juga termasuk salah satu fokus utama pemerintah. Berbagai langkah strategis terus diupayakan agar kebutuhan gula Indonesia terpenuhi dan tak perlu lagi mengimpor gula dalam jumlah besar.

Demi mendorong peningkatan produktivitas dan keberlanjutan sub sektor perkebunan nasional, khususnya tebu, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan bersama Tim Penilai Varietas (TPV) Tanaman Perkebunan resmi melepas dua varietas unggul tebu dalam Sidang Pelepasan Varietas Tanaman Perkebunan Bulan Juni Tahun 2025, Senin (16/06/2025). Varietas yang dilepas terdiri dari dua varietas tebu, hasil usulan dari pelaku usaha perkebunan yang telah melalui proses seleksi dan penilaian yang ketat.

Menurut Ketua TPV Tanaman Perkebunan, Ebi Rulianti yang juga selaku Direktur Perbenihan Perkebunan, Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian, ada dua varietas tebu yang dilepas, berasal dari dua pengusul. “PT. Sinergi Gula Nusantara (KSO Kebun Dhoho) mengusulkan varietas tebu Klon JSR 13-2161 yang dilepas dengan nama SGN 01, sedangkan Pemerintah Daerah Kabupaten Kediri bekerjasama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Balai Besar Perbenihan dan Pelindungan Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya mengusulkan varietas tebu Panjalu 01,” ujarnya.

Ebi Rulianti mengatakan, pelepasan varietas kali ini menjadi langkah penting dalam upaya memberikan alternatif pilihan varietas unggul tebu bagi petani tebu sehingga dapat meningkatkan produksi dan produktivitas tebu secara nasional. “Varietas SGN 01 dapat menjadi alternatif varietas masak tengah lambat yang memiliki potensi produktivitas tinggi, begitupun dengan varietas Panjalu 01 yang dapat dijadikan sebagai alternatif varietas dengan kemasakan lambat yang memiliki produktivitas tinggi,” jelasnya.

“Ke depan, kami berharap akan lebih banyak varietas unggul yang dilepas untuk memperkaya pilihan masyarakat perkebunan. Kedua varietas ini harus mampu menjawab tantangan masa kini, sekaligus memberikan peluang ekonomi yang lebih baik bagi petani dan pelaku usaha di sektor ini,” harapnya.

Plt. Direktur Jenderal Perkebunan, Heru Tri Widarto menyambut baik pelepasan dua varietas unggul tebu yang telah melalui proses penilaian secara ilmiah dan transparan tersebut. Varietas ini menjawab kebutuhan nyata di lapangan, dengan kerakter agronomi tanaman yang memiliki produktivitas tebu dan hablur yang tinggi.

“Ini adalah bagian dari strategi jangka panjang Kementerian Pertanian khususnya Direktorat Jenderal Perkebunan dalam memperkuat sistem perbenihan nasional dalam upaya mendukung swasembada gula konsumsi, yang dicanangkan tercapai pada 2028 serta pemenuhan kebutuhan industri serta energi berbasis bioethanol pada 2030, sebagaimana Pemerintah telah menetapkan roadmap swasembada gula nasional dan pemenuhan bioetanol sesuai Perpres nomor 40 Tahun 2023. Sehingga petani memiliki alternatif akses terhadap benih yang berkualitas dan adaptif terhadap tantangan zaman,” ungkap Heru.

Terpisah, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menyebutkan pelepasan dua varietas unggul tebu ini merupakan tonggak penting dalam upaya kita dalam meningkatkan produktivitas tebu nasional sehingga tercapai swasembada gula nasional. Kita ingin Indonesia berhenti bergantung pada impor. Ini bukan mimpi, tapi ini target realistis yang sedang kita kejar Bersama,” tegas Mentan.

“Saya mengapresiasi kolaborasi antara pelaku usaha, lembaga riset, dan pemerintah yang telah menghasilkan inovasi varietas ini dan menjadi bukti nyata mendukung pengembangan komoditas perkebunan strategis Indonesia. Diharapkan ke depan, petani dan pelaku industri perkebunan dapat memanfaatkan varietas ini untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan secara berkelanjutan,” tutur Mentan.


Bagikan Artikel Ini