Swasembada Pangan Jadi Prioritas: Kementerian Pertanian Lakukan Penanaman Padi di Batu Bara
Diposting Rabu, 21 Mei 2025 07:05 am
Batu Bara, Sumatera Utara – Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan terus melakukan percepatan program swasembada pangan nasional. Salah satu langkah nyata dilakukan melalui kegiatan monitoring dan evaluasi (monev), optimasi lahan, serta penanaman padi di Desa Aek Nauli, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara.
Program optimasi lahan tahun 2025 merupakan upaya peningkatan produksi pertanian nasional. Selain itu, pemerintah juga akan menyalurkan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) kepada para petani agar proses penanaman lebih maksimal dan hasil panen meningkat.
Plt. Direktur Jenderal Perkebunan, Heru Tri Widarto, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Kementan untuk mendukung ketahanan pangan nasional. “Lahan-lahan yang selama ini kurang produktif akan dioptimalkan. Kami hadir untuk mendampingi petani agar bisa mandiri dan meningkatkan kesejahteraan mereka,” tegas Heru (20/05/2025).
Hal senada disampaikan oleh Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Pemanfaatan Sumber Daya Lahan Marginal, Anny Mulyani. Ia menjelaskan bahwa program ini menjadi solusi bagi wilayah-wilayah yang selama ini bergantung pada curah hujan. “Lahan tadah hujan sangat rentan. Dengan pendekatan teknologi dan pembangunan infrastruktur, kami harap petani bisa lebih berdaya,” ujarnya.
Kepala Desa Aek Nauli, Manombang Siregar, menyambut baik program ini. Ia menyebutkan bahwa desanya merupakan wilayah tadah hujan dan tidak memiliki sistem irigasi permanen. “Kami sangat mengharapkan dibuatkannya bendungan irigasi. Saat ini kami hanya mengandalkan sungai sebagai sumber air, dan itu tidak cukup untuk menjamin pertanian yang berkelanjutan,” ujar Manombang.
Sementara itu, dalam kesempatan berbeda, Menteri Pertanian RI menyatakan komitmen penuh pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan. “Kita tidak bisa terus bergantung pada impor. Kita harus bangkit dan kembangkan potensi dalam negeri,” ujar Menteri.
Melalui sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan petani lokal, diharapkan program ini dapat menjadi titik balik dalam mewujudkan kedaulatan pangan Indonesia.