Perkuat Swasembada Pangan Nasional : Kebutuhan Benih Sangat Besar, Purwakarta Berpotensi Jadi Sumber Benih
Diposting Jumat, 02 Mei 2025 04:05 pm
Purwakarta – Usai melaksanakan kegiatan di Indramayu, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan langsung melanjutkan percepatan tanam padi gogo di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Langkah ini merupakan bagian dari upaya strategis mendukung swasembada pangan nasional melalui optimalisasi lahan kering.
Bantuan benih pada kegiatan ini berasal dari program Corporate Social Responsibility (CSR) yang melibatkan 14 perusahaan. Program ini menunjukkan kolaborasi nyata antara sektor swasta dan pemerintah dalam mendorong produktivitas dan kemandirian petani.
Plt. Dirjen Perkebunan, Heru Tri Widarto, mengatakan, tanam padi gogo menjadi salah satu solusi cerdas dalam menghadapi perubahan iklim. “Lahan kering yang selama ini kurang dimanfaatkan bisa kita dorong produktivitasnya melalui padi gogo. Ini adalah bentuk adaptasi dan inovasi di sektor pertanian,” ujarnya.
Kegiatan tanam ini berlangsung di lahan perhutani Kelompok Tani Jati Mulia 2, Desa Cikadu, Kecamatan Cibatu, Purwakarta.
Direktur Perbenihan Perkebunan, Ebi, menjelaskan, Purwakarta memiliki potensi lahan seluas 400 hektare untuk pengembangan padi gogo. “Benih yang digunakan adalah varietas unggul Inpago 13 Fortis. Ke depan, wilayah ini juga bisa didorong menjadi salah satu sumber benih nasional karena kebutuhan benih dalam negeri sangat besar,” ujarnya.
Ebi menambahkan, penyerapan hasil panen petani akan didukung dengan skema harga yang menguntungkan. “Jika harga gabah turun, Bulog akan turun tangan. Selain itu, bantuan sumur pantek direncanakan akan dibahas dalam rapat dengan Kadis Pertanian Indramayu minggu depan,” jelasnya.
Menurut Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta, Sri Jaya Midan, tanam kali ini mencakup 40 hektare lahan.
“Ini tanam kedua setelah panen sebelumnya satu bulan lalu. Jika Karena cuaca mendukung, masih ada hujan, kita lanjutkan kembali. Tapi kami berharap ada bantuan sumur pantek karena cadangan air ada di bawah tanah. Sistem irigasi dan alat pertanian seperti pompa dan traktor sudah kami siapkan. Tahun 2024 kami menerima 356 unit pompa,” ujar Sri Jaya.
Salah satu petani penggarap, Ratnawati, menyampaikan harapannya agar program ini terus berjalan. “Ini penanaman padi gogo yang kedua. Yang pertama berhasil. Sekarang Sebentar lagi musim kemarau, jadi saya butuh air dan alat berat seperti traktor. Terima kasih atas benih, pupuk, dan obat-obatan yang sudah diberikan. Semoga bisa berhasil lagi,” ucapnya.
Pada kesempatan terpisah, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan pentingnya percepatan tanam di berbagai daerah untuk mengamankan stok pangan nasional. “Kita tidak boleh terlambat. Setiap jengkal lahan harus dimanfaatkan. Program padi gogo ini menjadi bagian penting dari strategi kita menghadapi ancaman krisis pangan global,” tegasnya.
Langkah percepatan tanam padi gogo ini menunjukkan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, sektor swasta, dan petani untuk memperkuat ketahanan pangan nasional dari level desa.