Jakarta – Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan khususnya Direktorat Perbenihan Perkebunan berhasil mempertahankan sertifikat penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2015 setelah menjalani audit surveillance eksternal pada hari Senin, 29 Mei 2024. Kegiatan Surveillance ini bertujuan untuk memastikan bahwa penerapan sistem manajemen mutu Direktorat Perbenihan Perkebunan masih sesuai dengan standar ISO 9001:2015 atau ada yang perlu dilakukan perbaikan dan penambahan layanan.

Kegiatan Surveillance ISO 9001:2015 dilaksanakan oleh PT. Mutu Agung Lestari, sebuah perusahaan penyedia layanan sertifikasi berbagai Instansi baik Kementerian/Lembaga, BUMN dan lembaga swasta. 

Direktur Perbenihan Perkebunan, Bagus Hudoro, menyatakan bahwa ini adalah surveilans pertama bagi Direktorat Perbenihan Perkebunan setelah mendapat Sertifikat ISO tahun lalu. Direktorat Perbenihan Perkebunan masih konsisten mengikuti tata aturan dalam rangka menyelenggarakan 7 layanan yaitu Surat Persetujuan Penyaluran Benih Kelapa Sawit (SP2BKS), Draft SK Dirjen Penetapan Kebun Sumber Benih, Draft SK Dirjen Pelepasan Varietas, Rekomendasi Ekspor dan Impor Benih, Rekomendasi Calon Varietas Tanaman, NSPK, Pemantauan Aplikasi E-Benih dan Pemantauan Aplikasi Babebun PSR.

“Kami memastikan bahwa sistem kami berjalan dengan baik dan efektif sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan dan ini merupakan hasil dari kerja keras Bapak dan Ibu dilingkup Direktorat Perbenihan Perkebunan yang sudah memberikan kinerja terbaik sehingga kita bisa mempertahankan sertifikat ISO ini,” ungkap Bagus.

Pada kesempatan yang berbeda, Direktur Jenderal Perkebunan, Andi Nur Alam Syah mengungkapkan, “Hasil surveilans ini memberikan umpan balik berharga untuk perbaikan dan penyempurnaan lebih lanjut. Ditjen Perkebunan menunjukkan komitmen yang kuat terhadap pemenuhan standar ISO 9001:2015 serta upaya terus-menerus dalam meningkatkan kualitas pengelolaan pelayanan. Terdapat beberapa poin utama dari pendekatan Ditjen Perkebunan yaitu Motivasi untuk Perbaikan Berkelanjutan, Pemantauan dan Penilaian, dan Pentingnya Maintenance Sertifikasi.”

Melalui pendekatan ini, Ditjen Perkebunan tidak hanya ingin mematuhi standar, tetapi juga ingin memastikan bahwa mereka terus berkembang dan meningkatkan kualitas layanannya.