KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

KEMENTAN PERJUANGKAN EKSPOR & KESEJAHTERAAN PETANI SAWIT

Diposting     Rabu, 17 Juli 2019 04:07 pm    Oleh    ditjenbun



Jakarta – Harga minyak sawit yang fluktuatif sangat meresahkan dan berpengaruh terhadap kondisi ekonomi dan kesejahteraan petani pekebun sawit, berbagai upaya tentunya terus digiatkan pemerintah agar dapat menyelesaikan kendala di dunia persawitan Indonesia dan demi kesejahteraan pekebun sawit. Ditambah lagi dengan adanya tekanan dari negara Uni Eropa atau berbagai isu/kampanye negatif yang menerpa sawit Indonesia khususnya tentang isu lingkungan (sustainability) dan cemaran kimia berbahaya dari proses minyak sawit.

Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan menghadiri sidang senior official meeting Concil Of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) yang berlangsung selama 2 (dua) hari di Kuala Lumpur, Malaysia. Ini adalah pertemuan ke 18 dan pertemuan ke 7 untuk Ministerial Meeting (MM) dengan delegasi RI dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Ketua SOM Indonesia yang diwakili Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian, Kemenko Perekonomian. “Bagi Indonesia, pertemuan ini sangat penting sekali dan bisa memberikan kontribusi pada upaya peningkatan ekspor,” demikian disampaikan oleh Antarjo Dikin, Sekretaris Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, pada pertemuan Senior Official Meeting (SOM) CPOPC ke 18 dan Ministerai Mmeeting (MM) ke 7 yang berlangsung di Kuala Lumpur Malaysia (16/7).

Antarjo menambahkan, CPOPC juga berpotensi besar pada peningkatan pendapatan petani sawit, pengentasan kemiskinan, membuka akses lapangan pekerjaan dan membuka peluang usaha lainnya. Pertemuan ini dimaksudkan untuk membangun dan menjalin hubungan kerjasama yang lebih erat lagi antar negara-negara penghasil minyak sawit, sehingga bisa bersama dan bersatu dalam mencari upaya dan solusi terbaik demi keberlangsungan dunia persawitan yang ramah lingkungan dan tentunya demi meningkatkan kesejahteraan pekebun sawit kedepannya. “Dalam pertemuan itu Indonesia juga menekankan pentingnya penanganan isu lingkungan (sustainability) dan ancaman pencemaran kimia berbahaya dari proses minyak sawit,” katanya.

Namun disisi lain, pertemuan ini juga sekaligus untuk memperjuangkan harga minyak sawit agar dapat naik dan mengangkat kesejahteraan petani. Apalagi, Indonesia adalah negara besar dengan total produksi sawit cukup banyak. “Kita ingin petani sejahtera,” tambahnya.


Bagikan Artikel Ini