KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

Petani Pala Maluku Utara Bersinergi Membangun Rantai Pasok Untuk Ekspor Ke Uni Eropa

Diposting     Kamis, 26 September 2019 09:09 am    Oleh    ditjenbun



Ternate — Nota Kesepahaman Bersama (Memorandum of Uderstanding/MoU) Pengembangan Kemitraan Pemasaran Pala Berkelanjutan Berbasis Korporasi Petani di Maluku Utara ditandatangani antara pemerintah, swasta dan kelompok tani. Mewakili pemerintah ialah Direktorat Pengolahan Dan Pemasaran Hasil Perkebunan Ditjen Perkebunan dan Dinas Pertanian Provinsi Maluku Utara, pihak swasta yakni PT. Alam Sari Interbuana selaku pembeli dan Kelompok Tani selaku penjual 25 September 2019 di Ternate. Kelompok Tani tersebut antara lain KT. Berdikari, KT. Tani Sejahtera, KT. Sumber Raya, KT. Tiabo Jaya Makmur, KT. Wamamena dan KT. Misimote yang masing-masing diwakili oleh ketua kelompok. MoU dimaksudkan untuk menentukan peran dan tanggung jawab para pihak dalam rangka pengembangan kemitraan pemasaran pala berkelanjutan berbasis korporasi petani di Provinsi Maluku Utara. “Ini merupakan sinergi multi stakeholders untuk bergerak bersama dalam melakukan pemasran pala secara berkelenjutan, sinergisitas ini penting agar semua pihak baik pembeli, penjual maupun pemerintah menyadari tanggungjawab masing-masing dalam upaya mewujudkan keaejahteraan petani dan juga meningkatakan ekspor”, demikian dinyatakan Agus Hartono, SP, M.Sc yang mewakili Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan saat penandatanganan dilakukan. Selanjutnya, Agus Hartono, SP, M.SD juga menyatakan bahwa pemerintah dalam hal ini Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian, sangat serius dalam mengembangkan komoditi rempah Indonesia dengan dicanangkannya program Mengembalikan Kejayaan Rempah Indonesia.

“Pala (Myristica fragrance)merupakan  komoditi yang seksi sejak zaman kolonial. Betapa tidak? Eropa datang ke Indonesia pada zaman kolonial tak lain karena ingin mencari sumber rempah-rempah yang salah satunya adalah pala.Selain mengembangka pemasaran pala berkelanjutan, Ditjen Perkebunan juga concern meningkatkan kemampuan petani pala dalan melakukan Pascapanen pala.  Hal ini dibuktikan dengan dilaksanakannya capacity building pascapanen pala untuk petani.

Capacity_ Building_ Pascapanen Pala dilaksanakan di Ternate, 24-25 September 2019. Pelatihan ini dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan petani pala memperbaiki mutu pala yang dihasilkan melalui penanganan Pascapanen pala yang baik dan benar. Capacity Building ini merupakan upaya Ditjen Perkebunan untuk mendukung program pemerintah menciptakan SDM Unggul untuk Indonesia Maju.

Sampai dengan saat ini pala masih menjadi komoditi ekspor penyumbang devisa bagi Indonesia

Acara Capacity Building dibuka oleh Kepala Dinas Pertanian Provinsi Maluku Utara, Jabir Ibrahim, SH., MM. dan dihadiri oleh 25 peserta dari 4 Kabupaten/Kota yang meliputi Kabupaten Halmahera Utara, Halmahera Tengah, Halmahera Selatan dan Kota Ternate serta peserta dari Pusat. Peserta terdiri atas petani dan petugas.

Menurut Arifin Neka, petani dari Halmahera Utara, kegiatan Bimbingan Teknis Pascapanen Pala ini sangat bermanfaat karena petani mendapatkan informasi mencakup seluruh aspek pengelolaan pala dari hulu ke hilir meliputi pascapanen, kelembagaan, peningkatan mutu hingga pemasaran pala. Manfaat lain yang didapat petani adalah dapat terjalin kerjasama dengan eksportir. Petani berharap kegiatan bimbingan teknis ini bisa diadakan lagi tahun mendatang. Agar petani lebih memahami pala yang bermutu dan berkualitas dan bagaimana cara penanganannya. Pcpn


Bagikan Artikel Ini