KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

Hari Perkebunan Ke-62 Tahun 2019 : Korporasi Perkebunan Rakyat Untuk Kesejahteraan Pekebun

Diposting     Selasa, 10 Desember 2019 01:12 pm    Oleh    ditjenbun



Malang, (10 Desember 2019), —- Perkebunan dalam perjalanannya selalu memberikan peran dan kontribusi yang signifikan bagi bangsa dan masyarakat Indonesia, baik sebagai andalan pendapatan nasional dan devisa negara juga komoditi yang memiliki nilai ekonomis dalam menghasilkan bahan pangan, sumber produk specialty (kopi dan atsiri), bahan baku industri dan penghasil energi, maupun sebagai komoditas yang mampu memelihara dan memperbaiki fungsi lingkungan dan fungsi sosial, yaitu sebagai perekat dan pemersatu bangsa.

Selain itu komoditas perkebunan berperan dalam penyedia lapangan pekerjaan dengan keterlibatan 22,69 juta jiwa tenaga kerja dan pekebun. Jika dilihat dari sumbangan terhadap PDB pertanian, komoditas perkebunan berkontribusi sebesar 34% atau senilai 429,68 triliun rupiah dan angka ini lebih besar dari kontribusi Minyak dan Gas terhadap PDB Nasional yang hanya sebesar 369,35 triliun rupiah.

Tujuan, upaya dan semangat kita kedepan adalah untuk terus mendorong, berkontribusi dan mewujudkan perkebunan sebagai salah satu andalan dalam pengembangan ekonomi nasional dan wilayah/ desa baik wilayah pengembangan eksisting, pengembangan baru, daerah tertinggal maupun perbatasan tentunya dengan peran serta seluruh lapisan masyarakat, pekebun dan stakeholder terkait.

Salah satu modal dasar yang sangat penting dalam pengembangan komoditas perkebunan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat adalah menciptakan sinergitas dalam menggerakan seluruh kemampuan dan komponen sumber daya dalam penyelenggaraan usaha perkebunan di Indonesia.

Berkaitan dengan hal tersebut, pada peringatan Hari Perkebunan Ke-62 Tahun 2019, tema yang dipilih adalah “Korporasi Perkebunan Rakyat Untuk Kesejahteraan Pekebun”. Dipilihnya tema tersebut diharapkan tidak hanya sebagai semboyan semata tetapi bagaimana para stakeholder terkait sub sektor perkebunan memproklamirkan perpaduan sikap yang satu, sikap yang sejalan dan sikap yang selaras dalam membangun perkebunan dalam bentuk kesamaan persepsi.

Program pembangunan yang disusun, sejak awal hendaknya merefleksikan kepentingan petani perkebunan di negeri ini. Tujuan yang hendak dicapai adalah pencapaian target keberhasilan serta percepatan perwujudan visi dan misi pembangunan perkebunan nasional. Singkat kata, sinkronisasi program dan sinergitas antar stakeholder bidang perkebunan lintas perkebunan/kota, provinsi dan pusat, akan menghasilkan keterpaduan perencanaan, penyusunan dan pelaksanaan pembangunan perkebunan rakyat yang proporsional. Perwujudan semua program tersebut tentu sangat ditentukan oleh kerja sama dan dukungan semua kalangan, terutama partisipasi masyarakat pekebun dan pemerintah serta dukungan para pelaku usaha.

Melalui Anggaran pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2017 dan 2018, Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun), Kementan menyediakan benih bermutu tanaman perkebunan. Terobosan untuk memenuhi kebutuhan benih dengan meluncurkan BUN500. Program ini menyediakan benih unggul bermutu perkebunan sebanyak 500 juta benih dalam kurun 2019-2024.

Setiap tahun akan ada pembagian 100 juta benih unggul berkualitas sehingga dalam lima tahun tercapai 500 juta benih. Kita optimis program BUN500 akan meningkatkan produksi perkebunan nasional karena benih unggul bermutu akan mengangkat hasil panen sebanyak 2-3 kali lipat daripada benih biasa. Contohnya kopi saat ini (produksi) hanya 700 kg/ha per tahun. Tetapi dengan bibit ini nilai produksi bisa mencapai 3,5-4 ton per tahun yang artinya bisa naik 400%.

Keberadaan benih bermutu tanaman perkebunan, sangat diperlukan untuk mendukung produktivitas, kualitas hasil, dan ketahanan terhadap cekaman hama penyakit ataupun kelangkaan air. Penggunaaan benih yang tidak bermutu akan menghasilkan kerugian baik materi maupun waktu karena tanaman perkebunan umumnya memiliki periode tanam yang cukup lama (long term period).

BUN500 merupakan salah satu strategi menumbuhkan produsen benih dengan Desa Mandiri Benih (DMB). Sepanjang 2017–2019 sudah terbangun 65 DBM di 25 provinsi untuk komoditas kakao, kopi, kelapa, karet, jambu mete, lada, pala, cengkeh dan vanili. Kegiatan DMB ini bertujuan menyediakan sarana pembibitan, transfer pengetahuan, fasilitas legalitas produsen benih, dan pengembangan kemitraan.

Melalui DMB diharapkan dapat terbangun Desa Swasembada Benih dengan melibatkan masyarakat desa yang produktif. Benih yang dihasilkan digunakan untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan pengadaan pemerintah ataupun masyarakat. Penjualan benih juga bisa dimanfaatkan untuk keberlanjutan usaha. Target tahun 2020 akan dikembangkan 50 titik dan dilengkapi nursery modern. Bibit yang disediakan diharapkan dapat mendukung program BUN500.

Peringatan Hari Perkebunan pada hakekatnya adalah hari saat insan perkebunan berbangga dan mawas diri atas segala prestasi yang dicapainya dan sekaligus bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala yang diberikan-Nya. Seperti pada peringatan tahun sebelumnya, peringatan Hari Perkebunan tahun ini diselenggarakan dengan makna dan kegiatan yang sama dengan tujuan membangun kebersamaan melalui berbagi bersama, berkarya bersama dan berbahagia bersama, tentunya lebih memperkuat sinergitas membangun perkebunan nasional yang menjadi kata penting tema Hari Perkebunan tahun ini.

Peringatan Hari Perkebunan Ke-62 Tahun 2019 diselenggarakan dari tanggal 10 – 12 Desember 2019 di POLBANGTAN  Malang – Jawa Timur diisi dengan serangkaian kegiatan yaitu Acara Puncak, Expo Perkebunan, Gala Dinner, Olah Raga, Talkshow Perkebunan, Temu Bisnis, dan Bhakti Sosial.


Bagikan Artikel Ini